TEMANGGUNG - Sebagai salah satu warisan budaya yang hanya ada satu-satunya di dunia ini Seni Cengklungan menjadi sangat ekslusive, seni yang lahir di dusun Krajan ini memiliki keunikan yang khas dengan sejarahnya yang memiliki filosofi kuat tentang bagaimana para kalangan petani yang ada di Krajan.

Namun, jika kita lihat kesenian ini kurang diminati oleh generasi muda, hal ini kemudian mendasari dilaksanakanya kegiatan Bimbingan Teknis dan peremajaan pelaku seni Cengklungan dengan tujuan agar regenarasi tetap berjalan.

"Kita berharap anak-anak bisa beul-betul melestarikan budaya Cengklungan yang merupakan warisan nenek moyang yang khas ini, karena memang hanya ada satu di dunia." Ungkap Daryadi.

Sementara Utomo berpesan agar generasi muda tetap melestarikan budaya Cengklungan ini agar tidak punah dan hilang.

"Memang terlihat monoton tapi ini adalah pakemnya sebuah kesenian, tentunya modernisasi dan penyesuaian dengan zaman bisa dilakukan selagi tidak melenceng dari pakem yang ada." Tuturnya pada Minggu (27/7) Siang.

Acara yang diikuti oleh 30 orang dari unsur Unit Karang Taruna Krajan ini dilakukan dengan pemberian materi oleh Ugiyati dan Dalmin terkait sejarah seni Cengklungan, Teknis permainan alat dan tarian yang akan diiringi nantinya.

Agnes salah seorang peserta menuturkan antusiasnya dalam kegiatan ini karena ada kesadaran dalam dirinya untuk mempertahankan budaya ini.

"Sebagai generasi muda kalau bukan kita yang meneruskan ya betul yang pak Kades sampaikan nantinya akan punah dan hilang ditelan zaman yang makin kesini makin terkikis oleh seni modern yang kadang tanpa memiliki makna yang jelas." pungkasnya. Red : YWA